Sejarah Pesantren Teknologi Majapahit

• Pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam Indigenous Indonesia, selama berabad-abad telah memberikan kontribusi nyata dalam pengembangan dakwah dan pendidikan Islam di Indonesia. Sebagai wadah pembentukan generasi muslim yang tangguh, pesantren berdiri kokoh membentengi aqidah umat, menanamkan akhlakul karimah, membangun karakter dan menjadi media transformasi nilai-nilai luhur serta sains dan teknologi.
• Pesantren Teknologi Majapahit merupakan salah satu lembaga pendidikan pesantren pionir dan pusat balai pelatihan berbasis teknologi yang turut mewarnai dunia pendidikan Indonesia. Seluruh potensi dan kemampuan para pendiri dicurahkan untuk merealisasikan ide besar tersebut. Hal ini semakin dipertegas dengan tidak terlibatnya Pesantren Teknologi Majapahit dalam politik praktis, serta tidak berafiliasi kepada organisasi kemasyarakatan apapun, sehingga dapat secara independen menentukan langkah dan memiliki ruang gerak yang lebih luas dalam bidang pendidikan dan pengajaran.
• Pesantren Teknologi Majapahit (PTM) mengintegrasikan pengajaran sains dan teknologi kontemporer dengan pendidikan nilai keislaman berbasis pesantren. Berlokasi di Dusun Kanigoro, Desa Bleberan, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Pesantren Teknologi Majapahit mengembangkan konsep pembelajaran integral berbasis wahyu (revelation) dengan nilai-nilai keislaman sebagai cara pandang dunia (worldview) bagi sains dan teknologi kontemporer.
• Aspek kemanusiaan (human aspect) dari teknologi mendasari pemikiran tentang konsep pembelajaran integral di Pesantren Teknologi Majapahit, yang tidak sekedar mengajarkan nilai keislaman dan teknologi kepada santri secara terpisah. Namun lebih dari itu, konsep ini membudayakan nilai keislaman dan teknologi ke dalam kehidupan keseharian santri. Pengajaran teknologi kepada santri diarahkan kepada pemenuhan nilai-nilai sosial (social values), seperti pengembangan sains-teknologi dan aplikasinya bagi keumatan dan kemanusiaan.
• Program pembelajaran santri selama 6 tahun di level menengah (SMP dan SMA) dijalankan dalam berbagai format pembelajaran, antara lain: kelas terbatas, tutorial, praktek laboratorium, seminar, serta lokakarya yang dipandu oleh pengajar yang berkompeten di bidangnya, baik secara teoritis maupun praktikal.